SJ - 3022: [Z] Wudhu'

Primary tabs

4 posts / 0 new
Last post
Anonymous (not verified)
SJ - 3022: [Z] Wudhu'

[="green"] [/]

:salam

Bagaimanakah cara wudhu' mengikut nabi s.a.w.??? Tolong bagi nas2 skali yek...

:wassalam :2guin

Re: Wudhu'

:salam

Tata Cara Wudhu’

-Apabila seorang muslim mahu berwudhu’, maka hendaknya ia berniat di dalam hatinya, kemudian membaca "Bismillahirrahmanirrahim," sebab Rasulullah S.A.W SAW bersabda, "Tidak sah wudhu’ orang yang tidak menyebut nama Allah" (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan dinilai hasan oleh Al-Albani di dalam kitab Al-Irwa'). Dan apabila ia lupa, maka tidaklah mengapa. Jika hanya mengucapkan "Bismillah" saja, maka dianggap cukup.

-Kemudian disunnahkan mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu’.

-Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya).

-Lalu menghirup air dengan hidung (mengisap air dengan hidung) lalu mengeluarkannya.

-Disunnahkan ketika menghirup air di lakukan dengan kuat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak mengeraskannya, kerana dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah S.A.W bersabda, "Keraskanlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa." (Riwayat Abu Daud dan disahihkan oleh Albani dalam sahih Abu Dawud)

-Lalu mencuci muka. Batas muka adalah dari batas tumbuhnya rambut kepala bahagian atas sampai dagu dan mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. Dan jika rambut yang ada pada muka tipis, maka wajib dicuci hingga pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka wajib mencuci bahagian atasnya saja, namun disunnahkan mencelah-celahi rambut yang tebal tersebut. Kerana Rasulullah S.A.W selalu mencelah-celahi jenggotnya di saat berwudhu’. (Riwayat Abu Daud dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa')

-Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku, kerana Allah berfirman : "dan kedua tanganmu hingga siku." (Surah Al-Ma'idah : 6).

-Kemudian mengusap kepala beserta kedua telinga satu kali, dimulai dari bahagian depan kepala lalu diusapkan ke belakang kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala. Setelah itu langsung mengusap kedua telinga dengan air yang tersisa pada tangannya.

-Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki, kerana Allah berfirman: "dan kedua kakimu hingga dua mata kaki." (Surah Al-Ma'idah : 6). Yang dimaksud mata kaki adalah benjolan yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib dicuci berbarengan dengan kaki. Orang yang tangan atau kakinya terpotong, maka ia mencuci bahagian yang tersisa yang wajib dicuci. Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bahagian ujungnya saja.

-Setelah selesai berwudhu’ mengucapkan : (Imam Muslim meriwayatkan, "Asyhadu anlaa ilaa ha illallaaha wahdahulaa syariikalahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluhu," [Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya], dalam riwayat Imam Tirmidzi ada tambahan, "Allaahummaj 'alnii minattawwaabiina waj 'alnii minal mutatpahiriina." [Ya, Allah, jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang membersihkan diri])

-Ketika berwudhu’, wajib mencuci anggota-anggota wudhu’nya secara berurutan, tidak menunda pencucian salah satunya hingga yang sebelumnya kering. Hal ini berdasar hadith yang diriwayatkan Ibn Umar, Zaid bin Sabit dan Abu Hurairah, bahwa Nabi senantiasa berwudhu’ secara berurutan, kemudian beliau bersabda, "Inilah cara berwudhu’ di mana Allah tidak akan menerima solat seseorang, kecuali dengan wudhu’ seperti ini." (Catatan: Sementara, ulama Hanafi dan Maliki berpendapat bahwa berwudhu’ secara berurutan hukumnya sunnah, atas dasar hadith riwayat Ibn Abbas, "Nabi berwudhu’, maka ia membasuh muka dan kedua belah tangannya, lalu kedua kakinya, kemudian barulah ia menyapu kepalanya dengan sisa air wudhu’nya.").

Sunnah Wudhu’:

-Disunnatkan bagi setiap muslim menggosok gigi (bersiwak) sebelum memulai wudhu’nya, kerana Rasulullah S.A.W bersabda, "Sekiranya aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintah mere-ka bersiwak (menggosok gigi) setiap kali akan berwudhu’." [Riwayat Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa'].

-Disunnatkan pula mencuci kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudhu’, sebagaimana disebutkan di atas, kecuali jika setelah bangun tidur, maka hukumnya wajib mencucinya tiga kali sebelum berwudhu’. Sebab, boleh jadi kedua tangannya telah menyentuh kotoran di waktu tidurnya sedangkan ia tidak merasakannya. Rasulullah S.A.W bersabda, "Apabila seorang di antara kamu bangun tidur, maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali, kerana sesungguhnya ia tidak mengetahui di mana tangannya berada (ketika ia tidur)." (Riwayat Muslim).

-Disunnatkan keras di dalam meng-hirup air dengan hidung, sebagaimana dijelaskan di atas.

-Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jenggot jika tebal ketika membasuh muka (sebagaiman dijelaskan di muka).

-Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jari-jari tangan dan kaki di saat mencucinya, kerana Rasulullah S.A.W bersabda, "Celah-celahilah jari-jemari kamu." (Riwayat Abu Daud dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih Abi Dawud).

-Mencuci anggota wudhu’ yang kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggota wudhu’ yang kiri. Mencuci tangan kanan terlebih dahulu kemudian tangan kiri, dan begitu pula mencuci kaki kanan sebelum mencuci kaki kiri.

-Mencuci anggota-anggota wudhu’ dua atau tiga kali, namun kepala cukup diusap satu kali usapan saja.

-Tidak berlebih-lebihan dalam pemakaian air, kerana Rasulullah S.A.W berwudhu’ dengan mencuci tiga kali, lalu bersabda, "Barangsiapa mencuci lebih (dari tiga kali) maka ia telah berbuat kesalahan dan kehaliman." (Riwayat Abu Daud dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa')

Wallahua'lam

Rujukan:
1. Al-Qur'an Al-Karim dan Al-Hadith Kutubus-Sittah.
2. Diadaptasi dari "Tuntunan Solat Menurut Al-Qur'an & As-Sunnah," Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin.
3. Al-Adzkaarun Nawawiyyah, Muhyiddin Abi Zakaria bin Syaraf An-Nawawi.
4. Fiqhus-Sunnah, Sayyid Sabiq.
5. Solat Empat Mazhab, 'Abdul Qadir Ar-Rahbawi

Re: SJ - 3022: [Z] Wudhu'

:wassalam
Penghargaan kepada Ust Zayed kita. Thtl tidak akan menjawab soalan spt ini, melainkan menyuruh mereka pergi mendapatkan kitab2, baca dulu dan jika keliru dgn beberapa isu dalam Wudhu', atau inginkan tahqeeqan dalam perkara khilafiah, maka itulah peranan AHKAM. Kitab yg kami syorkan ialah "Sifat Wudhu' anNabiy" karya Fahd bin Andul Rahman alSuwayyib terjemahan Ust Abdullah alQari, terbitan Pustaka Ilmi, KL (1999). Namun kuliah Ust Z adalah bonus buat anda. WA

Re: SJ - 3022: [Z] Wudhu'

Assalamu'alaikum

Alhmadulillah. Terima kasih diatas jawapan yang terperinci dari Ustaz Zayed, JKK. Kami cuma ingin mencelah sedikit (boleh ye Sheikh thtl) mengenai isu nas berkenaan dengan wudhu', Insyaallah.

Bila berbicara mengenai Nas kaifiat wudhu', sudah tentu kita akan merujuk kepada firman Allah swt didalam surah Al-Ma'idah ayat 6 :

[="#ff00000" size="3"]íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ÅöÐóÇ ÞõãúÊõãú Åöáóì ÇáÕøóáóÇÉö ÝóÇÛúÓöáõæÇ æõÌõæåóßõãú æóÃóíúÏöíóßõãú Åöáóì ÇáúãóÑóÇÝöÞö æóÇãúÓóÍõæÇ ÈöÑõÁõæÓößõãú æóÃóÑúÌõáóßõãú Åöáóì ÇáúßóÚúÈóíúäö æóÅöäú ßõäúÊõãú ÌõäõÈðÇ ÝóÇØøóåøóÑõæÇ æóÅöäú ßõäúÊõãú ãóÑúÖóì Ãóæú Úóáóì ÓóÝóÑò Ãóæú ÌóÇÁó ÃóÍóÏñ ãöäúßõãú ãöäó ÇáúÛóÇÆöØö Ãóæú áóÇãóÓúÊõãõ ÇáäøöÓóÇÁó Ýóáóãú ÊóÌöÏõæÇ ãóÇÁð ÝóÊóíóãøóãõæÇ ÕóÚöíÏðÇ ØóíøöÈðÇ ÝóÇãúÓóÍõæÇ ÈöæõÌõæåößõãú æóÃóíúÏöíßõãú ãöäúåõ ãóÇ íõÑöíÏõ Çááøóåõ áöíóÌúÚóáó Úóáóíúßõãú ãöäú ÍóÑóÌò æóáóßöäú íõÑöíÏõ áöíõØóåøöÑóßõãú æóáöíõÊöãøó äöÚúãóÊóåõ Úóáóíúßõãú áóÚóáøóßõãú
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sembahyang (padahal kamu berhadas kecil), maka (berwuduklah) iaitu basuhlah muka kamu, dan kedua belah tangan kamu meliputi siku dan sapulah sebahagian dari kepala kamu dan basuhlah kedua belah kaki kamu meliputi buku lali dan jika kamu berjunub (berhadas besar) maka bersucilah dengan mandi wajib dan jika kamu sakit (tidak boleh kena air) atau dalam pelayaran atau salah seorang dari kamu datang dari tempat buang air atau kamu sentuh perempuan, sedang kamu tidak mendapat air (untuk berwuduk dan mandi), maka hendaklah kamu bertayamum dengan tanah (debu) yang bersih, iaitu: Sapulah muka kamu dan kedua belah tangan kamu dengan tanah debu itu. Allah tidak mahu menjadikan kamu menanggung sesuatu kesusahan (kepayahan), tetapi Dia berkehendak membersihkan (mensucikan) kamu dan hendak menyempurnakan nikmatNya kepada kamu, supaya kamu bersyukur." - [Al-Ma'idah 5:6]

Salah satu nas adalah dari riwayat hamba Uthman ra. yang telah bebas bernama Humraan :

[="#800000" size="3"]Ãóäøó ÚõËúãóÇäó Èúäó ÚóÝøóÇäó ÑóÖöíó Çááøóåõ Úóäúåõ ÏóÚóÇ ÈöæóÖõæÁò ÝóÊóæóÖøóÃó ÝóÛóÓóáó ßóÝøóíúåö ËóáóÇËó ãóÑøóÇÊò Ëõãøó ãóÖúãóÖó æóÇÓúÊóäúËóÑó Ëõãøó ÛóÓóáó æóÌúåóåõ ËóáóÇËó ãóÑøóÇÊò Ëõãøó ÛóÓóáó íóÏóåõ Çáúíõãúäóì Åöáóì ÇáúãöÑúÝóÞö ËóáóÇËó ãóÑøóÇÊò Ëõãøó ÛóÓóáó íóÏóåõ ÇáúíõÓúÑóì ãöËúáó Ðóáößó Ëõãøó ãóÓóÍó ÑóÃúÓóåõ Ëõãøó ÛóÓóáó ÑöÌúáóåõ Çáúíõãúäóì Åöáóì ÇáúßóÚúÈóíúäö ËóáóÇËó ãóÑøóÇÊò Ëõãøó ÛóÓóáó ÇáúíõÓúÑóì ãöËúáó Ðóáößó Ëõãøó ÞóÇáó ÑóÃóíúÊõ ÑóÓõæáó Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÊóæóÖøóÃó äóÍúæó æõÖõæÆöí åóÐóÇ Ëõãøó ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ãóäú ÊóæóÖøóÃó äóÍúæó æõÖõæÆöí åóÐóÇ Ëõãøó ÞóÇãó ÝóÑóßóÚó ÑóßúÚóÊóíúäö áóÇ íõÍóÏøöËõ ÝöíåöãóÇ äóÝúÓóåõ ÛõÝöÑó áóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö " ÑæÇå ãÓáã ( ÇáØåÇÑÉ /331)
"Uthman ra. telah mencari air untuk berwudhu'. Dia membasuh tangan 3 kali, kemudian dia berkumur-kumur dan memasukkan air kedalam hidung, kemudian dia membasuh mukanya 3 kali, kemudian tangan kanannya sehingga ke siku 3 kali, kemudian dia membasuh tangan kiri seperti tadi. Kemudian dia menyapu kepalanya, kemudian ia membasuh kaki kanannya hingga ke buku-lali sebanyak 3 kali, dan ia membasuh kaki kirinya seperti tadi. Kemudian beliau berkata : 'Aku melihat Nabi saw melakukan wudhu' sepertimana aku melakukannya, kemudian Nabi saw bersabda :'Barangsiapa yang melakukan wudhu' sebagaimana aku melakukannya, kemudian melakukan Solat 2 rakaat menumpukan perjhatian kepada solatnya maka, dosa-dosa yang lepasakan di ampunkan" -[Riwayat Muslim, didalam al-Tahaarah, 331].

Salah seorang ulama' yang selalu membicarakan mengenai kaifiat wudhu' Nabi saw ialah Sheikh Abdul Aziz bin Baaz, bekas Mufti Saudi. Disini kami mengambil petikan dari buku beliau yang berjudul : Al-Durus Al-Muhimmah Li'Aammah Al-Ummah [="#0000ff" size="3"](ÇáÏÑæÓ ÇáãåãÉ áÚÇãÉ ÇáÃãÉ ) didalam pelajaran yang ke 13, katanya :-

[="#0000ff" size="3"]ÝÑæÖ ÇáæÖæÁ ¡ æåí ÓÊÉ: ÛÓá ÇáæÌå æãäå ÇáãÖãÖÉ æÇáÇÓÊäÔÇÞ ¡ æÛÓá ÇáíÏíä ãÚ ÇáãÑÝÞíä ¡ æãÓÍ ÌãíÚ ÇáÑÃÓ æãäå ÇáÃÐäÇä ¡ æÛÓá ÇáÑÌáíä ãÚ ÇáßÚÈíä ¡ æÇáÊÑÊíÈ ¡ æÇáãæÇáÇÉ.
æíÓÊÍÈ ÊßÑÇÑ ÛÓá ÇáæÌå ¡ æÇáíÏíä ¡ æÇáÑÌáíä ËáÇË ãÑÇÊ ¡ æåßÐÇ ÇáãÖãÖÉ ¡ æÇáÇÓÊäÔÇÞ ¡ æÇáÝÑÖ ãä Ðáß ãÑÉ æÇÍÏÉ ¡ ÃãÇ ãÓÍ ÇáÑÃÓ ÝáÇ íÓÊÍÈ ÊßÑÇÑå ßãÇ ÏáÊ Úáì Ðáß ÇáÃÍÇÏíË ÇáÕÍíÍÉ.

Fardhu-fardhu wudhu ada enam:

1. Membasuh muka, termasuk pula berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung.
2. Membasuh kedua-dua tangan sampai dua siku.
3. Mengusap seluruh kepala, termasuk di dalamnya dua telinga.
4. Membasuh dua kaki sampai / termasuk dua buku-lali kaki.
5. Tertib/berurutan.
6. Dan disunatkan membasuh muka, dua tangan dan dua kaki, masing-masing tiga kali, termasuk juga berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Yang wajib hanya satu kali saja. Adapun mengusap kepala, tidak disunatkan lebih dari satu kali, seperti yang ditunjukkan oleh hadis-hadis yang sahih.

--------
Begitulah serba sedikit mengenai nas-nas berkenaan dengan kaifiat wudhu' Nabi saw. Anda juga bleh merujuk kepada buku yang ditulis oleh Sheikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin, terjemahan Indonesia yang berjudul "Sifat Wudhu Nabi saw", penerbit At-Tibyan, 2001, yang boleh didapati dikedai-kedai buku di Wisma Yakin.

Wallahu'alam, wassalam

===========
Rujukan :

1. Sheikh Abdul Aziz bin Baaz. Durus Muhimmah Li'aa'matil Ummati . Riyad : Daar Adhwaa' Zamzam, 2002.

خيرالأمين